Selasa, 06 Juni 2023

WACANA PANTI ASUHAN MANDIRI

          Panti Mandiri yang diwacanakan pemerintah melalui Kementerian Sosial apakah tepat ?,

Sejarah pemeliharaan Fakir Miskin dan anak terlantar yang sudah dilaksanakan oleh organisasi keagamaan dan kelompok masyarakat jauh sebelum adanya Negara Republik Indonesia, salah satunya yang kita bicarakan disini adalah Organisasi Keagamaan Muhammadiyah. Muhammadiyah lahir pada Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M).  Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.

Gerakan pemberdayaan sosial yang dilembagakan melalui PKO ide dasarnya dimulai sejak tahun pertama berdirinya Muhammadiyah ketika dalam Rapat Tahunan dipituskan empat Bahagian yang membantu program Hoofdbestuur Muhammadiyah atau Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, yaitu:  Bahagian Tabligh, Bahagian Sekolah/Pendidikan, Bahagian Taman Pustaka, dan Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO). Bagian PKO puluhan tahun setelah itu dalam perkembangan berikutnya  berubah menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) dan terakhir berubah lagi menjadi Pembina Kesehatan Umum (PKU) dengan tetap spiritnya PK0-Al Ma’un.

Kalau disimak sejarah tersebut Muhammadiyah adalah pelopor pelaksanaan surat Al-Maun dan setelah Indonesia merdeka 33 tahun kemudian, negarapun meresponnya dengan pasal 31 ayat 1 dan 2 serta pasal 34 Undang –undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Kewenangan Pemerintah Pusat Menurut Undang-undang Pasal 31 Ayat 1 - 5 UUD 1945

Pasal 31 ayat 1 dan 2

1)  warga negara berhak mendapat pendidikan.

2)  Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Pasal 34 UUD 45 adalah:

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Namun, setelah adanya amandemen UUD 1945, bunyi dan isinya mengalami perubahan, yaitu:

1)     Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

2)     Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

3)     Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

4)     Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Dengan wacana Panti Asuhan Mandiri Negara sudah mengingkari UUD Negara Republik Indonesia dan mencoba lepas tangan. Harusnya yang dilakukan Negara adalah mengambil alih semua tanggungjawab yang sudah dilakukan organisasi keagaam termasuk yang sudah dilaksanakan Muhammadiyah semenjak tahun 1912.

Kalau Negara belum mampu karena beberapa hal yang mungkin termasuk didalamnya kelalaian Negara melaksanakan amanat UUD 1945, harusnya Negara bertanggungjawab membiayai semua Panti Asuhan yang sudah terlebih dahulu berbuat sebelum Negara ada dan sebelum Negara hadir untuk itu.

Bila Negara adil mengelola semua sumber daya yang ada di Indonesia kalau memang akan menggunakannya untuk kesejahteraan rakyat semua tidaklah sulit, namun keinginan penguasa untuk itu yang belum terlihat karena lebih berpihak kepada kelompok pengusaha atau oligarki.

Kesimpulannya adalah Negara jangan coba-coba mengkhianati amant UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan berbagai wacana termasuk Panti Asuhan Mandiri, karena lebih sayang kepada

Minggu, 15 Januari 2023

 DILEMA PANTI ASUHAN.

Panti Asuhan 'Aisyiyah Daerah Payakumbuh sudah berusia 80 Tahun yang didirikan Agustus 1942. Sebagai Amal Usaha dibawah 'Aisyiyah yang merupakan Organisasi Otonom Khusus Persyarikatan Muhammadiyah pengelolaan Panti Asuhan harus transfaran, selaku amal usaha 'Aisyiyah pengurusnya tidak diberi honor atau gaji, namun komitmennya pengurus adalah "Sediakan waktu untuk mwengurus Panti Asuhan, bukan hanya memanfaatkan waktu sisa" 

Panti Asuhan Muhammadiyah maupun 'Aisyiyah ataupun amal usaha lainnya tidak boleh dikamuflase dengan kemiskinan, kotor, tidak terurus untuk menggugah agar donatur kasihan  dan banyak memberikan infaknya.

Baik Masjid maupun Panti Asuhan harus terlihat bagus, rapi, bersih dan tertata karena infak masyarakat harus dimanfaatkan dengan benar sesuai keinginan yang memberikannya.

Namun sering pemberi infak maupun pemberi bantuan seperti Pemerintah menilai terbalik, bila pantinya bagus, bersih, rapi dan tertata berarti tidak perlu lagi diberi bantuan, padahal bagus, bersih, rapi dan tertata itu terjadi karena bantuan yang diterima dimanfaatkan dengan benar bukan karena karena banyak uang. 

Harusnya Donatur baik perorangan, kelembagaan swasta maupun pemerintah memahami kebiasaan Muhammadiyah dalam mengelola amal usahanya yang harus jujur, terbuka, dan memanfaatkan maksimal infak yang diterima sebagai rasa terimakasih kepada pemberi infak atau donaturnya.

Semoga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah tetap bisa eksis menjalankan amanah Srat Al-Maun, membantu negara dalam melaksanakan pasal 31 dan 34 UUD 1945.

 


PANTI ASUHAN 'AISYIYAH PAYAKUMBUH.

Panti Asuhan 'Aisyiyah adalah sebuah Amal Usaha 'Aisyiyah Daerah Payakumbuh, sementara 'Aisyiyah adalah sebuah Organisasi Otonom Khusus dibawah Persyarikatan Muhammadiyah.

Tahun 2014 saya bergabung menjadi pengurus Panti Asuhan yang awalnya menjadi pembantu bendahara, mutasi ke Seksi Sarana dan Prasarana serta selanjutnya ditunjuk sebagai Sekretaris dalam organisasi Kepengurusan Panti Asuhan 'Aisyiyah Daerah.

Dalam tugas kesekretariatan saya berusaha membenahi semua tugas sekretariat diantaranya surat menyurat, penyusunan profil Panti Asuhan, Penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan akhir masa jabatan, penyusunan proposal bantuan dan lainnya.

Alhamdulillah tahun 2018 Panti Asuhan 'Aisyiyah Payakumbuh mendapatkan Akreditasi A (excellent) dari BALKS Kementerian Sosial yang merupakan Panti dengan nilai tertinggi di Sumatera Barat.

Disamping tugas sekretariat saya juga membantu tugas lain terutama sarana dan prasarana yaitu melakukan perbaikan dan pembenahan sistem air bersih, perbaikan bangunan, membangun baru asrama, membenahi dapur, kamar anak, gudang makanan serta membenahi pekarangan luar dan dalam.

Alhamdulillah Kepengurusan Panti Asuhan bisa menguasai keseluruhan lahan yang dulunya sebagian dikuasai secara devacto, kalaupun keseluruhan sudah dikuasai secara deyure. Penguasan secara deyure dan devacto memang mempunyai tantangan dan gangguan, namun semua itu dapat diatasi sehingga lahan yang baru dikuasai secara devacto tahun 2018 ditanami buah naga lebih kurang 100 batang.

Bangunan asrama lama yang dibangun Departemen Sosial tahun 1960 dengan struktur utama kayu sudah lapuk dan tidak layak huni serta membahayakan anak asuh yang menempatinya. Mulai tahun 2018 diusahakan secara serius untuk pembangunan baru mengganti asrama lama ini dengan menyusun perencanaan Arsitektur dan Strukturnya yang dikerjakan sendiri. Akhir tahun 2020 disepakati untuk mengawali persiapan pekerjaan dengan mengadakan rapat-rapat, pengurusan izin dll.


 

Bulan Oktober Tahun 2021 dimulai pekerjaan pembangunan , karena sudah ada modal awal dari dana UEP Panti, Sumbangan Alumni dan infak masyarakat. Bangunan dengan ukuran 30 x 9 meter atau lebih kurang 270 meter persegi direncanakan 2 (dua) lantai dengan rencana anggaran lebih kurang 2,9 miliar rupiah.



Akhir tahun 2022 sudah dapat diselesaikan pembangunan satu lantai dan juga satu unit rumah pengasuh dengan biaya lebih kurang 1,3 miliar dan diresmikan pemakaiannya tanggal 28 Oktober 2022.



Disamping pembangunan juga dibenahi dapur, koridor, gudang bahan makanan serta pekarangan, sehingga lingkungan Panti Asuhan terlihat bersih dan rapi.


Pekerjaan berat kedepan adalah pembangunan lantai II, renovasi asrama putra dll yang juga akan menelan biaya tidak sedikit yang akan mencapai 2,3 miliar rupiah. Semoga Allah memudahkannya.

Senin, 30 April 2018

Sejarah Panti Asuhan 'Aisyiyah Payakumbuh


  
LATAR BELAKANG / SEJARAH
Pada pertengahan tahun 1942 saat Jepang masuk ke Indonesia sebagai salah satu konsekwensi kalahnya sekutu pada Perang Dunia II, maka tentara Jepang mengambil alih kekuasaan Pemerintah Belanda di Indonesia.
Sesuai dengan propaganda yang dilancarkan pemerintah Jepang sebagai Saudara Tua dari Indonesia, maka kehadiran Jepang terlaksana dengan baik, namun setelah berlangsung beberapa lama jiwa penjajah Jepang muncul, malahan melebihi kekejaman Belanda yang telah menjajah Indonesia lebih kurang 350 tahun.
Menyikapi kekejaman tentara Jepang tersebut maka rakyat Indonesia termasuk masyarakat kabupate inin Lima Puluh Kota melakukan perlawanan terhadap pendudukan Jepang baik perlawanan fisik maupun melalui jalur politik, sehingga hampir disemua daerah melancarkan perlawanan menyatakan perang terhadap pendudukan Jepang.
Melawan tentara Jepang sama dengan menghadang maut dikarenakan kekuatan yang tidak seimbang. Peperangan yang tidak seimbang tersebut mengakibatkan bergugurannya para syuhada bangsa.  Gugurnya para pahlawan bangsa tentu meninggalkan para janda dan anak yatim bahkan tidak jarang terjadi diantara mereka yang ditinggal kedua orang tuanya dengan status yatim piatu.
Melihat kondisi kehidupan masyarakat, terutama untuk menyelamatkan anak yatim, yatim piatu dan anak-anak terlantar, maka pimpinan cabang ‘Aisyiyah yang dipimpin Adang Fatimah Djalil melakukan gerakan besar menghimpun anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu dibawah asuhan pimpinan cabang Payakumbuh, selanjutnya dinamakan dengan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Cabang Payakumbuh.
Pengasuhan awalnya  dilakukan di Rumah Yatim Muhammadiyah di Nunang, namun tidak berlangsung lama karena bangunan ini diambil alih Jepang, maka pengasuihan berpindah ke Mangilang dan selanjutnya kerumah Adang Hj.Fatimah Djalil di Bunian.
Gerakan ini disamping dorongan ingin menyelamatkan anak-anak yang kehilangan orang tua, terutama didorong oleh gerakan Al- Ma’un yang intinya perintah untuk memelihara dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin.
Tahun 1957 Persyarikatan Muhammadiyaj membeli tanah milik Hj.Adang Fatimah Djalil di Padang Leba dengan luas lebih kurang 4.650 M persegi, dan disertifikatkan baru seluas lebih kurang 3.700 meter persegi.
Pada tahun 1961, pemerintah melalui Departemen Sosial membangun asrama diatas tanah yang dibeli Persyarikatan Muhammadiyah dari Adang Fatimah Djalil di Padang Leba yangekarang Kelurahan Padang Tiakar. Rencana pembangunan yang dilakukan terdiri dari :
a.    2 (dua) unit bangunan asrama untuk laki-laki dan perempuan.
b.    1 (satu) unit bangunan dapur
c.    2 (dua) unit bangunan kamar mandi/ WC untuk laki-laki dan perempuan.
d.    1 (satu) unit bangunan ruang makan yang sekaligus merupakan ruang pertemuan dan disini disediakan kamar untuk pengasuh.
e.    1 (satu) unit bangunan kantor yang ditempatkan dibagian depan.
Dengan berakhirnya pembangunan asrama dalam kondisi separoh / sebagian tersebut pemerintah yang dalam hal ini Departemen Sosial langsung memanfaatkannya dengan merekrut anak-anak dalam kota Payakumbuh dan sekitarnya, dan asrama ini pada awalnya hanya mengasuh anak laki-laki saja dengan nama Panti Asuhan Budiman.
Pada tahun 1968 panti asuhan yang dibangun dan dikelola pemerintah tersebut diserahkan kepada Muhammadiyah baik fisik maupun pola pengasuhan (manegemen) nya yang kesehariannya dikelola oleh ‘Aisyiyah cabang Payakumbuh, sementara anak asuh laki-laki dibawa Departemen Sosial ke Panti Asuhan Padang Panjang.
Dengan dilakukannya penyerahan asrama ini, memulai babak baru perjalanan Panti Asuhan terutama penghuni ( anak asuh) menjadi laki-laki dan perempuan.
Tanah dan Bangunan Rumah Yatim di Nunang yang dulunya dikuasai Jepang setelah merdeka beralih kepada Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, bangunan dan tanah dulunya dikuasai oleh TNI Angkatan Darat semenjak tahun 1958. Penyerahan kembali dilakukan oleh Kodim 0306 50 Kota kepada Pengurus Panti dengan surat tertanggal 27 Mei 1980.
Awal tahun 1981 dengan kesepakatan Muhammadiyah Cabang Payakumbuh dibentuk Panitia Pembangunan Asrama Putra yang direncanakan diatas tanah milih Muhammadiyah dikelurahan Nunang mengganti bangunan lama yang dinamakan Rumah Panti Asuhan dengan kondisi sudah tidak layak, 

Kepanitiaan pembangunan ini diisi oleh orang-orang yang mempunyai jiwa juang tinggi diantaranya Abdul Malik Hamid Engku Tanjuang seorang putra Payakumbuh yang berasal dari Sungai Naniang Suliki yang berstatus pegawai Departemen Agama yang waktu itu menjabat Sekretaris Muhammadiyah Cabang Payakumbuh, H.Nazar Chan putra Payakumbuh asal Sianok kabupaten Agam yang dikenal dengan pengusaha Optical “NZ Optical”, Hasan Zubir, Syofyan Agus,BA putra Payakumbuh yang berasal dari Kotobaru Bungokototuo kecamatan Baso dan Yasmi Said.

Bulan Juni 1981 dimulai pembangunannya dengan perletakan batu pertama dilakukan oleh H.Djarnawai Hadikusuma selaku Sekretaris Jenderal Pipmpinan Pusat Muhammadiyah.

Pemakaian komplek Panti Asuhan ini dilakukan oleh DR.H.A,ien Rais,MA pada hari Ahad 31 Agustua 1986, bertepatan dengan kedatangan beliau di Payakumbuh mengisi acara Milad Muhammadiyah ke 76.

Anak asuh pertama diasrama putra ini berjumlah 14 orang dengan pengasuh pertama adalah Kimin St.Pamuncak, dan saat itu kepemimpinan Muhammadiyah Cabang Payakumbuh dijabat oleh Drs.Ali Amran.

Minggu, 25 Desember 2016

BEBERAPA CUPLIKAN SEJARAH PEMBUNUHAN DIDUNIA



PEMBUNUHAN DIDUNIA BUKAN DALAKUKAN ISLAM.

  • PEMBUNUHAN OLEH GEROMBOLAN COLUMBUS YANG AKHIRNYA BERNAMA AMERIKA

Cook dan Borah menulis angka 27.800 (1514), “Dalam jangka waktu 20 tahun, Columbus telah membantai 90% bangsa Arawak Amerika, 


  • PEMBUNUHAN OLEH INGGRIS

Arsip Kolonial Australia membenarkan sepanjang 1824 hingga 1908, setidaknya 10 ribu Aborigin tewas terbunuh. Itu di luar kematian wajar atau sebab-sebab lain. Arsip ini pun mencantumkan, beberapa korban tewas karena menjadi 'bahan mainan pria kulit putih'.


  • PEMBUNUHAN OLEH CHINA

1.      Ketika Genghis Khan dan pasukannya membantai dan menghancurkan dunia Muslim, para ahli sejarah Barat mengatakan bahwa mereka menjangkau Polandia, Bulgaria, Moskow, dan yang dilakukan pasukan itu kepada umat Muslim tidak tertandingi kekejamannya.800.000 Muslim meninggal
2.       Pada bulan Juli 2009 konflik kekerasan besar terjadi dengan melibatkan antara warga suku Uighur dengan suku Han di Urumqi, 197 orang tewas, 1700 orang terluka, dan 1434 Muslim Uighur diculik serta dihukum oleh pemerintah China.

  • PEMBUNUHAN OLEH JEPANG

13 Desember 1937,  antara 40.000 hingga lebih 300.000 (perkiraan bervariasi) warga sipil Tiongkok dibunuh oleh tentara dari Tentara Kekaisaran Jepang.


  • PEMUNUHAN OLEH AMERIKA

Korban Bom Atom Amerika di Nagasaki dan Hirishima Agustus 1945 menewaskan 926.415 jiwa.


  • PEMBUNUHAN OLEH BELANDA

Desember 1946-Februari 1947.Pembantaian Westerling diperkirakan ada 40.000 orang yang dibantai pada peristiwa ini. Akibatnya, kasus ini sampai dibawa ke pengadilan internasional dan Belanda dijatuhi sanksi yang berat.

  • PEMBUNUHAN OLEH NAZI GERMAN

Jumlah korban Yahudi dan lainnya pada Genosida  yang diciptakan Adolf Hitler dilaksanakan, antara lain, 9-11 juta jiwa. Tahun 1933 – 1945.


  • PEMBUNUHAN OLEH YAHUDI

1.      9-10 April 1948. Desa Der Yasin terletak di sisi jalan menuju al Quds. Dalam aksi ini, Zionis Israel membantai lebih 254 orang
2.      30 Oktober 1948, di mana pasukan gerombolan Zionis-Israel, memasuki desa yang terletak sebelah tenggara Hebron (al-Khalil), pasukan Zionis-Israel yang dipimpin Moshe Dayyan, memasuki desa, dan membantai 96 orang,  
3.      30 Oktober 1948, pasukan Zionis-Israel membantai 12 pemuda Palestina
4.      Pembantaian Shafshaf di Al Jalil,  pasukan Zionis-Israel, membantai 52 orang Palestina
5.      11 Desember 1948,lebih 250 orang Palestina yang dibantai oleh Zionis-Israel, belum termasuk yang mengalami luka-luka.
6.      Pembantaian di Shafat, gerombolan teroris Zionis-Israel, membantai 70 pemuda Arab, yang sedang melakukan shalat saat itu.
7.      Gerombolan Al-Atsel, pada 6 Juli 1938, meledakkan dua mobil di pasar Haifa, dan merenggut nyawa 21 orang Palestina, dan melukai 52 orang lainnya.
8.      Seorang Zionis melemparkan granat di pasar sayur mayur, dan itu terjadi pada 14 Juli1938, akibat ledakan granat itu, 12 orang Arab tewas.
9.      Gerombolan Zionis, pada 15 Juli 1938, meledakkan granat di depan salah satu Masjid Al-Quds, disaat para jamaah keluar masjid. Peristiwa itu menewaskan 10 orang Palestina, dan melukai 30 orang lainya.
10.   Gerombolan Zionis, pada 26 Agustus 1938, meledakkan mobil yang sudah dipenuhi dengan bahan peledak oleh para teroris Al-Atsel, di pasar Al-Quds. Peristiwa ini membunuh 34 pemuda Arab, dan melukai 35 orang lainnya.
11.   Para gerombolan teroris Al-Atsel , pada 27 Februari 1939, meledakkan dua bom di Haifa, sehingga menewaskan 27 orang Arab, dan 39 lainnya mengalami cidera.
12.   Pembantaian Qabiyyah, pada 14 Oktober 1953, pasukan teroris Zionis-Israel dengan kekuatan 600 pasukan, membunuh 67 penduduk,
13.   Pembantaian di Kafr Qasim, pada 29 Oktober 1956, di mana gerombolan teroris Zionis-Israel membantai buruh, 49 orang tewas
14.   18 September 19882. Zionis-Israel benar-benar biadab. Di bawah komando Jendral Ariel Sharon pembantaian di kamp pengungsi ini, yang dilakukan rezim Zionis-Zionis yang bekerjasama dengan milisih Phalangist (Kristen), membantai sekitar 4.000 warga Palestina,
15.   8 Oktober 1990. gerombolan teroris ‘Pengawal Gunung Haikal’, memuntahkan peluru yang diarahkan kepada jamaah yang sedang melakukan shalat di dalam masjid. Korban yang syahid sebanyak 21 orang
16.   tahun 1994, kaum muslimin sedang menunaikan shalat, dan berdzikir, dan belum selesai wirid mereka, muntahan senjata Zionis-Israel tanpa henti-henti. 24 warga Hebron tewas, Dari pembantaian di Masjid Al-Khalil Hebron, kemudian muncul Intifadah.
17.   20 Mei 1989, pasukan Zionis-Israel menembakkan senjatanya kearah buruh yang sedang menungu jemputan. 7 oran tewas.
18.   Pembantaian Bahr Al-Baqr, pasukan tempur mengebom sekolah anak-anak di dekat Suez, sehingga puluhan anak sekolah tewas.
19.   Agresi Zionis-Israel ke Gaza, yang menewaskan lebih dari 1500, dan melukai lebih 5.000 penduduk Gaza. Zionis Israel juga menghancurkan seluruh sarana hidup di wilayah itu.

  • PEMBUNUHAN OLEH KRISTEN SERBIA

8.000 pria dan bocah-bocah Muslim dibantai pasukan Kristen Serbia Bosnia. tahun 1992-1995.

  • PEMBUNUHAN OLEH BUDHA MIYANMAR.

Pembunuhan Muslim Rohingya di Miyanmar oleh rezim Budha mencapai jumlah 6000 jiwa - 

  • PEMBUNUHAN MUSLIM UIGHUR DI CHINA

Pada bulan Juli 2009 konflik kekerasan besar terjadi dengan melibatkan antara warga suku Uighur dengan suku Han di Urumqi, 197 orang tewas, 1700 orang terluka, dan 1434 Muslim Uighur diculik serta dihukum oleh pemerintah China.

  • PEMBUNUHAN MUSLIM SYRIA OLEH SYIAH
Menurut laporan Lembaga Hak Asasi Manusia PBB, sudah lebih 20 ribu rakyat Suriah yang dibantai oleh rezim Syiah-Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad.

Sabtu, 12 Desember 2015

PERSOALAN KEPEMIMPINAN



PEMIMPIN YANG NEGARAWAN
Fenomena yang terjadi setelah peralihan kekuasaan yang dilaksanakan secara demokratis ala Indonesia baik ditingkat nasional maupun ditingkat daerah selalu banyak menimbulkan masalah, hal ini terjadi karena pemimpin terpilih berada dalam posisi terjebak oleh tekanan-tekanan kelompok tertentu, partai politik dan perorangan yang dominan serta merasa berjasa dalam mengantarkannya memenangkan pertarungan dan bukan memenangkan pemilihan.
Mengapa dikatakan pertarungan, karena masing-masing kubu yang bersaing dalam pemilihan presiden maupun kepala daerah selalu menggunakan cara apapun untuk memenangkannya dengan melakukan black campain  menebar fitnah yang tidak hanya terhadap rival mereka tapi juga kalau perlu tujuh turunan diatasnya.  Sementara bagi mereka dan kelompoknya akan melakukan dusta dengan memberikan sanjungan dan mencari-cari keberhasilan calonnya, kalau perlu mengklaim keberhasilan orang menjadi prestasi calonnya.
Bahkan kelompok-kelompok ini juga akan membuat dusta dengan menggambarkan bahwa calon mereka adalah keturunan orang-orang ternama dan berjasa, kalau perlu diskenariokan suatu cerita untuk mengibuli masyarakat.
Tidak hanya sampai disitu, kebanyakan diantara para calon pemimpin ini akan melakukan pencitraan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seakan- akan mereka sangat peduli dengan nasib rakyat kecil, kalaupun kegiatan ini hanya dadakan pada saat menjelang pemilihan dilakukan. Yang lebih memalukan malah ada diantara mereka yang tampil sebagai tukang becak, tukang tambal ban, sebagai petani, nelayan  dll.
Para calon pepimpin ini sangat memahami betul karakter serta tingkat intelegensia kebanyakan masyarakatnya, yang masih bisa dibohongi dan masih bisa ditipu dengan cara-cara tertentu,  sehingga tidak sedikit diantara mereka melakukan apapun untuk menarik simpati kalangan bawah yang tidak berpendidikan atau yang berpendidikan rendah, serta orang-orang miskin.
Dalam menghadapi fenomena ini sangat diharapkan tampilnya seorang pemimpin yang negarawan, yang bisa berdiri diatas segala golongan dan kelompok serta diatas segala partai politik setelah dia terpilih nantinya, kita tahu bahwa ujung dari tujuan Partai Politik adalah kekuasaaan, namun kalau kekuasaan partai yang ditonjolkan oleh seorang pemimpin terpilih, akan sangat banyak terjadi konflik dalam segala hal baik ditingkat nasional maupun daerah.
Bila pemimpin terpilih terjebak dalam kepentingan pribadi, kepentingan partai dan kepentingan kelompok tertentu serta bahkan kepentingan perorangan yang dominan yang dapat mempengaruhinya, maka akan timbul banyak masalah yang akan berhadapan dengan persoalan hukum diantaranya korupsi, kolusi dan nepotisme yang bakal menjadi bola salju yang makin besar pada akhir masa kepemimpinannya dan bola salju ini yang akan melindasnya nanti setelah akhir masa jabatan.
Kita sangat prihatin mendengan bahwa  didaerah tertentu bantuan sosial dialirkan kepada partai politik pendukungnya, bantuan-bantuan masyarakat miskin diarahkan hanya kepada orang-orang yang direkomendasikan oleh partai pendukungnya, tunjangan pegawai dipotong paksa dan dialirkan kepada Yayasan yang dibentuk partai pendukungnya, Kegiatan perencanaan yang produknya non fisik dengan biaya milyaran dikerjakan asalan oleh perusahaan yang direkomendasikan partainya sehingga hasilnya tidak dapat dilaksanakan sama sekali dan malahan tidak memenuhi sama sekali peraturan perundang-undangan yang mengatur perencanaan tersebut.
Yang sangat miris dan membahayakan bagi kedudukakn  pemimpin terpilih adalah tidak menghormati karier Pegawai Negeri Sipil yang sudah diatur dengan Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri. Hampir semua pemimpin terpilih mengacak-acak karier PNS karena menampung keinginan partai politik atau rasa kedaerahan yang berlebihan.
Karier bagi seorang Pegawai Negeri Sipil adalah tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut PNS mengabdi dengan penuh tanggungjawab, melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan, berbuat maksimal tanpa membandingkan volume pekerjaan dengan hasil yang mereka terima.
Karena  kebanyakan pemimpin terpilih sangat melecehkan karier PNS  tersebut,  muncullah kelompok atau perorangan dalam PNS yang berusaha bekerja dengan motto apa yang diinginkan pimpinan, serta apa yang dapat memuaskan pimpinan, kalau perlu dia akan melakukan apa saja kalaupun itu diluar tugas dan tanggungjawab seorang PNS dengan tujuan pimpinan menyukainya.
Pemimpin terpilih akan dikaburkan penglihatan mata hatinya dengan cara-cara PNS yang oportunis ini, sehingga kelompok atau perorangan ini akan diberikan jabatan-jabatan strategis dan mencampakkan PNS yang tidak bisa berbuat seperti itu kalaupun secara kapasitas dan kemampuan jauh melebihi para opportunity ini , persoalan ini  juga akan menutup jenjang karier PNS yang jujur, berbakti  dan mempunyai kapasitas.
Kebanyakan pemimpin terpilih akan berusaha mencari kalau perlu membeli penghargaan dan tanda jasa sebanyak-banyaknya, yang dapat dipublikasikan sebagai langkah awal kampanyenya untuk menghadapi pemilihan berikutnya baik menjadi kepala daerah, kepala negara ataupun untuk duduk di legislatif.
Dari urutan persoalan diatas, sudah pasti tujuan pembangunan yang sudah disusun  baik untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek tidak akan tercapai, sementara tujuan akhir pembangunan tersebut adalah mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat serta memupuk rasa kebangsaan.